Kebijakan moneter, pertumbuhan ekonomi, dan aliran modal adalah tiga pilar yang menentukan nilai tukar mata uang di Forex. Pertanyaan masih ada pada ketiganya. Apakah Federal Reserve akan secara agresif memangkas suku bunga? Apakah ekonomi zona euro akan mengungguli AS? Ke mana aliran lindung nilai akan mengarahkan dolar AS? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menentukan nasib EUR/USD.
Ekonomi yang kuat berarti mata uang yang kuat. Pada kuartal kedua, PDB AS terlihat lebih baik dibandingkan dengan rekan-rekan Eropanya. Namun, alasan utamanya adalah penyesuaian aliran impor AS setelah lonjakan yang terlihat pada Januari–Maret.
Ekspansi moneter agresif dari European Central Bank, stimulus fiskal Jerman, dan penurunan ketidakpastian terkait tarif telah meningkatkan aktivitas bisnis di blok mata uang ke level tertinggi dalam 15 bulan. Meskipun ada bea impor yang tinggi, para manajer pembelian tetap optimis. PMI manufaktur memasuki wilayah ekspansi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Ada banyak argumen yang menyarankan bahwa pada tahun 2026 ekonomi Eropa akan melampaui ekonomi AS, sebagian berkat potensi berakhirnya konflik Rusia-Ukraina. Ditambah dengan hampir selesainya siklus ekspansi moneter ECB dan kesiapan The Fed untuk memangkas suku bunga, para pelaku pasar EUR/USD tampaknya menghadapi kesulitan.
Namun, aliran modal menimbulkan lebih banyak pertanyaan dibandingkan pertumbuhan ekonomi dan kebijakan moneter. Menurut penelitian Credit Agricole, pada bulan Juni, non-residen membeli saham AS senilai 163 miliar dolar secara bersih. Dari jumlah ini, sektor resmi menginvestasikan 46 miliar dolar, sementara sisanya tetap berada di sektor swasta. Angka keseluruhan ini merupakan rekor tertinggi, namun indeks USD kehilangan sekitar 2% selama bulan pertama musim panas. Sebuah paradoks?
Credit Agricole percaya bahwa masalahnya terletak pada lindung nilai risiko FX yang aktif oleh investor asing. Sambil membeli aset AS, mereka secara bersamaan menjual dolar AS. Perusahaan tersebut menyarankan bahwa alasannya adalah latar belakang yang secara umum negatif untuk dolar. Namun, jika EUR/USD terus berkonsolidasi, permintaan untuk lindung nilai akan berkurang. Akibatnya, dolar mungkin menguat — bertentangan dengan ekspektasi sebagian besar trader Forex.
Dalam jangka pendek, dinamika EUR/USD akan bergantung pada pernyataan Jerome Powell di Jackson Hole. Ketua The Fed kemungkinan tidak akan mengubah ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga federal pada bulan September. Namun, dia tidak akan secara preemptif mengumumkan langkah kedua menuju ekspansi moneter pada tahun 2025. Pidato semacam itu dapat mendukung dolar AS.
Secara teknis, grafik harian EUR/USD menunjukkan konsolidasi yang sedang berlangsung dan perebutan nilai wajar di 1.165. Penembusan di bawah rentang trading 1.162–1.170 dapat memicu penjualan. Penutupan yang kuat di atas 1.165 diikuti dengan pergerakan menuju resistensi 1.170 akan menjadi dasar untuk membeli.
TAUTAN CEPAT