Laporan pasar tenaga kerja Inggris untuk bulan Agustus tidak menunjukkan indikasi bahwa tekanan inflasi kemungkinan akan mereda. Rata-rata upah, termasuk bonus, naik sebesar 5% year-over-year selama tiga bulan terakhir, jauh lebih tinggi dibandingkan angka sebelumnya sebesar 4,7%. Pada saat yang sama, pengangguran meningkat, begitu pula jumlah klaim pengangguran. Disesuaikan dengan inflasi, pertumbuhan tahunan riil dalam total upah meningkat sebesar 1,2%, yang juga lebih tinggi dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya.
Secara lebih luas, tidak ada perubahan dalam prospek inflasi. Pada bulan September, National Institute of Economic and Social Research (NIESR) menerbitkan perhitungan dari model prediksi inflasinya sendiri, yang menggabungkan indikator ekonomi riil utama seperti PDB, harga produsen, dan imbal hasil obligasi 10 tahun. Model tersebut menunjukkan kemungkinan besar bahwa inflasi konsumen akan tetap berada dalam kisaran 3,7% hingga 4,0% hingga April 2026. Jika faktor-faktor yang menekan harga dikeluarkan dari model, bahkan puncaknya diproyeksikan mendekati 6% pada Juni 2026.
Ini menunjukkan bahwa tren penurunan inflasi hampir tidak ada pada tahap ini. Akibatnya, Bank of England kemungkinan akan tetap berada dalam posisi sulit untuk jangka waktu yang lama. Tidak ada dasar untuk menurunkan suku bunga, sementara mempertahankan suku bunga tinggi memberikan efek negatif yang kuat pada ekonomi Inggris.
Bagi pound, kondisi ini menyiratkan potensi bullish, karena suku bunga tinggi berarti imbal hasil yang lebih tinggi. Faktor risiko terletak pada perlambatan ekonomi. Namun, laporan PDB berikutnya masih beberapa waktu lagi, dan ancaman resesi untuk saat ini masih bersifat spekulatif.
Saat ini, pound sedang menurun, tetapi ini sebagian besar merupakan konsekuensi dari kekuatan dolar AS yang meluas di pasar mata uang global. Pound bergerak seiring dengan tren global. Jika dolar gagal mempertahankan tren bullish-nya, kemungkinan besar pound akan kembali ke jalur naik dalam jangka panjang.
Nilai wajar telah turun di bawah rata-rata jangka panjang.
Selama GBP/USD tetap di atas level support di 1,3140, pasangan ini diperdagangkan dalam rentang yang lebih luas, dan kemungkinan untuk tetap berada dalam rentang ini tetap tinggi. Pada saat yang sama, semakin banyak sinyal yang menunjukkan potensi reversal ke bawah. Terutama, puncak lokal dari 17 September terbentuk di bawah level 1,3877, dan pergerakan turun dalam nilai wajar menunjukkan bahwa faktor fundamental kini semakin mendukung berlanjutnya penurunan. Diperkirakan akan ada pengujian di level 1,3140, dan breakout dapat memperkuat momentum bearish.
Penting untuk diingat bahwa dorongan bearish saat ini bersifat jangka pendek, dan masih terlalu dini untuk membahas transisi ke tren menurun jangka panjang.
TAUTAN CEPAT