Data inflasi Inggris memberikan tekanan pada pound sterling. Pasangan GBP/USD turun ke ujung bawah level 1,33, sesaat memperbarui harga terendah mingguan sebagai respons terhadap rilis negatif tersebut. Hampir semua komponen tidak memenuhi eksepektasi, menunjukkan tekanan harga yang melemah. Hasil ini telah meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Bank of England mungkin akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya pada bulan November, atau setidaknya memberikan isyarat untuk langkah tersebut pada bulan Desember.
Secara khusus, Indeks Harga Konsumen (CPI) utama bulan September tetap datar dalam skala dari bulan ke bulan, sementara para analis memperkirakan kenaikan moderat sebesar 0,1%. Dalam skala tahunan, CPI tetap sebesar 3,8% untuk bulan ketiga berturut-turut, di bawah prediksi konsensus sebesar 4,0%. CPI inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, melambat menjadi 3,5% y/y dibandingkan dengan proyeksi kenaikan menjadi 3,7%. Perlu diingat bahwa inflasi inti kini telah menurun untuk bulan kedua berturut-turut, setelah berada di 3,8% pada bulan Juli.
Indeks Harga Eceran (RPI), yang banyak digunakan dalam negosiasi upah, juga mengalami penurunan. Daam skala bulanan, RPI turun menjadi -0,4%, tingkat terendah sejak September 2024 dan angka negatif pertama sejak Januari tahun ini. Dalam skala tahunan, RPI melambat menjadi 4,5%, dibandingkan dengan ekspektasi 4,7%. Indikator ini juga turun untuk bulan kedua berturut-turut.
Indeks Harga Input Produsen juga jatuh ke wilayah negatif, turun menjadi -0,1% m/m dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,3%. Sementara itu, inflasi di sektor jasa tetap stabil di 4,7% y/y, tingkat yang sama seperti pada bulan Agustus.
Jadi, apa yang ditunjukkan oleh laporan ini? Di satu sisi, CPI keseluruhan tetap jauh di atas target 2% Bank of England, dan inflasi jasa juga bertahan. Di sisi lain, momentum inflasi jelas melambat, terutama di segmen inti dan ritel. Ini memberikan ruang bagi Bank of England untuk melonggarkan kebijakan moneter, meskipun kemungkinan secara bertahap dan hati-hati.
Untuk menafsirkan rilis ini dalam konteks, penting untuk mempertimbangkan data pasar tenaga kerja dan PDB Inggris yang belum lama ini diterbitkan. Tingkat pengangguran tiba-tiba melonjak menjadi 4,8%, tingkat tertinggi sejak Juni 2021, sementara jumlah klaim pengangguran melonjak hampir 26.000 (konsensus memperkirakan +10.000). Selain itu, pertumbuhan upah rata-rata tidak termasuk bonus melambat menjadi 4,7%, yang terlemah sejak musim semi 2022. Dalam istilah riil (disesuaikan dengan inflasi), pertumbuhan upah hanya 0,8%, mencerminkan penurunan pendapatan riil.
PDB Inggris naik hanya 0,1% m/m setelah stagnasi pada bulan sebelumnya, dan tumbuh 0,3% per tahun.
Pasar tetap terbagi mengenai langkah kebijakan BoE berikutnya. Para analis di Goldman Sachs mengantisipasi penurunan suku bunga 25 poin paling cepat pada bulan November. Sebaliknya, para ekonom di HSBC dan Deutsche Bank melihat potensi penurunan pada pertemuan bulan Desember, atau bahkan awal tahun depan. Ada perpecahan serupa dalam Komite Kebijakan Moneter Bank of England sendiri. Anggota MPC Alan Taylor telah menyerukan kepada rekan-rekannya untuk "mempercepat proses pelonggaran," memperingatkan risiko meningkatnya hard landing bagi ekonomi Inggris. Sementara itu, Catherine Mann menentang penurunan suku bunga dalam waktu dekat, berpendapat bahwa pasar tenaga kerja melemah hanya secara bertahap. Kepala Ekonom Huw Pill juga menyuarakan kehati-hatian terhadap penurunan suku bunga yang tajam, mengutip risiko inflasi yang terus-menerus, meskipun pernyataannya dikeluarkan sebelum data inflasi hari ini dirilis.
Meskipun rilis inflasi meningkatkan peluang penurunan suku bunga pada bulan November, itu bukan pemicu yang menentukan, meskipun dengan angka "merah". Oleh karena itu, penjual GBP/USD dengan cepat memperhitungkan sebagian besar rilis tersebut. Setelah menguji bagian dasar 1,33, mereka tidak dapat menembus level support 1,3300 (garis bawah Bollinger Bands pada grafik harian), memungkinkan pembeli GBP/USD untuk merebut kendali.
Namun, pasangan ini tetap berada di bawah tekanan akibat permintaan yang lebih luas terhadap dolar AS. Dolar AS menerima dukungan tambahan dari berita utama bahwa Presiden Donald Trump mungkin bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping secepatnya minggu depan di Korea Selatan. Antisipasi "kesepakatan perdagangan besar" terus memperkuat dolar, yang membebani GBP/USD.
Prospek Teknikal
Pada grafik harian, GBP/USD diperdagangkan antara garis tengah dan bawah indikator Bollinger Bands, di bawah Kumo cloud dan garis Kijun-sen, tetapi di atas garis Tenkan-sen. Penjual belum berhasil menutup di bawah level Tenkan-sen di 1,3360. Posisi short akan lebih masuk akal setelah bear menembus dan berkonsolidasi di bawah level tersebut, yang akan memicu sinyal "Parade of Lines" bearish indikator Ichimoku.
Support kunci terletak di 1,3300, Bollinger Band bawah pada grafik harian dan target penurunan utama untuk pasangan ini.
TAUTAN CEPAT