Laporan CFTC terbaru menunjukkan bahwa para investor terus mengurangi posisi bersih mereka dalam dolar AS selama empat pekan berturut-turut. Pengurangan tersebut mencapai $1,9 miliar selama pekan pelaporan, dengan total posisi jual mencapai $6,4 miliar, level terendah dalam 11 pekan.
Permintaan risiko menurun pekan ini, dan salah satu alasannya adalah kekecewaan pasar terhadap kurangnya berita dari China yang dapat mendukung permintaan. Setelah Bank Rakyat Tiongkok menurunkan suku bunga pekan lalu, diperkirakan bahwa pada hari Jumat akan ada pengumuman tentang langkah-langkah untuk mendukung perekonomian negara tersebut setelah periode yang panjang dari pembatasan virus corona. Namun, Dewan Negara menutup pertemuan terakhirnya pada hari Jumat tanpa ada berita apa pun, hanya menyatakan bahwa pemerintah sedang mempelajari langkah-langkah baru yang akan diambil "secara tepat waktu".
Tidak adanya berita mengenai stimulus ekonomi China telah menyebabkan penurunan indeks saham di kawasan Asia-Pasifik dan tekanan pada mata uang komoditas, serta penurunan imbal hasil global.
Dolar AS memulai pekan ini dengan kenaikan karena penurunan selera risiko meningkatkan permintaan terhadap dolar sebagai aset safe haven, dan pelemahan yuan menjadi faktor tambahan. Dalam jangka panjang, kami memperkirakan bahwa dolar AS akan menguat seiring dengan penarikan likuiditas berlebih dari pasar dan penurunan selera risiko secara umum, meskipun siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve mungkin berakhir.
Hasil hawkish dari pertemuan ECB pekan lalu mendukung permintaan terhadap euro. Selain perkiraan terhadap kenaikan suku bunga sebesar 0,25%, hasil-hasil ini mencakup revisi prakiraan inflasi. Prakiraan inflasi inti HICP untuk tahun 2023 telah dinaikkan dari 4,6% dalam prakiraan Maret menjadi 5,1%, dan untuk tahun 2024, telah dinaikkan dari 2,5% menjadi 3,0%.
Akibatnya, komentar hawkish dari Presiden ECB, Lagarde, dan revisi ke atas dari prakiraan mengarah pada penilaian ulang tingkat puncak. Saat ini, pasar yakin akan adanya kenaikan suku bunga lainnya pada bulan Juli dan mencapai tingkat puncak sebesar 4% pada bulan Desember. Mengingat harapan siklus suku bunga Federal Reserve yang berakhir, tidak mengherankan jika euro terlihat lebih kuat dalam latar belakang ini.
Posisi jual bersih pada euro menurun sebesar $692 juta selama pekan pelaporan menjadi $20,48 miliar. Pengurangan ini telah terjadi selama empat pekan berturut-turut, tetapi ketidakseimbangan bullish cukup signifikan sehingga pembalikan belum dipertimbangkan. Bias tetap cenderung menurun.
Kami memperkirakan bahwa EUR/USD tidak akan mampu mengembangkan dorongan ke atas. Hasil pertemuan ECB yang jelas hawkish tidak membantu euro dalam mencapai level tertinggi lokal baru di 1,1086, dan dari level saat ini, pergerakan ke bawah tampak lebih mungkin terjadi. Kami memperkirakan target terdekat adalah pengujian kembali terhadap level terendah lokal di 1,0635. Saat ini tidak ada dasar untuk penurunan lebih dalam, sehingga tidak mungkin batas kisaran bawah di 1,0517 akan diuji dalam pekan mendatang.
Pada hari Kamis, Bank of England akan mengumumkan hasil pertemuan kebijakan moneter terbaru.
Setelah Federal Reserve dan ECB menaikkan suku bunga dan memperkuat sikap hawkish mereka, pasar mengharapkan Bank of England untuk bertindak lebih agresif. Diprediksi bahwa suku bunga akan dinaikkan sebesar 0,25% menjadi 4,75%, dan komentar-komentar akan mengungkapkan pergeseran hawkish yang jelas.
Setelah pertemuan BoE pada bulan Mei, terungkap secara tak terduga bahwa tingkat inflasi dan pertumbuhan upah lebih tinggi dari prakiraan. Sejak Bank of Canada bank Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga terhadap ekspektasi pasar, sentimen terhadap pound telah menjadi lebih bullish karena perekonomian Inggris terus berjalan lebih baik, yang meningkatkan tekanan pada Bank of England. Keputusan untuk menaikkan suku bunga dianggap sebagai hal yang pasti.
Laporan tenaga kerja secara keseluruhan terbaru lebih kuat dari yang diperkirakan dan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja Inggris tetap berada di bawah tekanan yang signifikan. Pertumbuhan upah, tidak termasuk bonus, meningkat menjadi 7,2% (dibandingkan dengan 6,7% pada bulan sebelumnya) dengan percepatan pertumbuhan upah di sektor swasta. Demikian pula, tingkat pengangguran turun menjadi 3,8% setelah mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.
Data inflasi untuk bulan Mei akan dirilis pada hari Rabu, sehari sebelum pertemuan BoE, dan akan mendapatkan perhatian lebih karena data bulan April melampaui ekspektasi. Pada bulan April, inflasi inti mencatat kenaikan bulanan sebesar 1,22%, pertumbuhan tertinggi dalam beberapa dekade.
Akibatnya, saat ini terdapat permintaan tinggi terhadap pound karena pasar memperkirakan kejutan hawkish dari Bank of England. Prakiraan pasar untuk suku bunga saat ini mengimplikasikan puncak sebesar 5,75%, dibandingkan dengan 4,80% hanya sebulan yang lalu.
Pada saat yang sama, posisi beli bersih pad GBP turun sebesar £438 juta selama pekan pelaporan menjadi £531 juta, dengan keseimbangan bullish minimal. Posisi spekulatif tidak mendukung permintaan jangka pendek saat ini terhadap pound. Harga yang diperhitungkan mendekati rata-rata jangka panjang dan tidak mungkin menembus di atasnya.
Pekan lalu, kami memperkirakan bahwa pound akan mengakhiri kenaikannya di bawah level tertinggi lokal sebelumnya di 1,2678. Namun, didorong oleh harapan keputusan Bank of England, pound bergerak lebih tinggi secara signifikan, menguji level teknikal 1,2754. Jika Bank of England mendukung sentimen ini, pound dapat mulai bergerak menuju level psikologis di 1,30. Namun, jika kita melihat pada pasar berjangka, permintaan yang lesu mungkin menunjukkan bahwa para pemain utama tidak mengharapkan pertumbuhan yang meledak.
Kami memperkirakan bahwa sentimen bearish akan terjadi dalam waktu dekat karena penambahan dana pada rekening Departemen Keuangan AS setelah kenaikan plafon utang akan menyebabkan keluarnya likuiditas berlebih dari pasar dan secara alami akan berkontribusi pada penguatan dolar AS.
TAUTAN CEPAT
Hubungi kami 
