Uni Eropa telah menanggapi seruan Trump untuk memberlakukan tarif terhadap Tiongkok dan India. Sejujurnya, masih sulit dipercaya bahwa langkah-langkah seperti itu akan diambil, tetapi segala sesuatu mungkin terjadi. Ingat bahwa Donald Trump siap untuk memberlakukan bea tambahan hingga 100% terhadap Beijing dan New Delhi karena mereka menolak untuk berhenti membeli minyak dan gas Rusia. Menurut Gedung Putih, negara-negara yang membeli energi dari Rusia sedang membiayai perang Kremlin melawan Ukraina. Untuk mengakhiri perang, Moskow harus diputus dari aliran keuangan.

Namun, Kremlin telah berulang kali menyatakan bahwa sanksi dan pembatasan Barat tidak akan berpengaruh. Moskow dan Beijing sudah membahas kesepakatan barter untuk mengecualikan dolar dan mata uang lainnya dari proses pembayaran dan melewati sistem pembayaran internasional SWIFT. Secara pribadi, saya cenderung percaya bahwa bahkan jika AS dan UE memperkenalkan tarif baru, mereka tidak akan membawa kemajuan dalam menyelesaikan konflik Rusia–Ukraina.

Namun, di Washington dan Brussels, para pejabat percaya bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan. Bagi UE sendiri yang terus membeli minyak Rusia (secara langsung atau tidak langsung), masalah utama terletak pada Hungaria dan Slovakia, yang tidak memiliki akses ke sumber energi alternatif. Oleh karena itu, negara-negara ini kemungkinan akan memblokir tarif apa pun terhadap Tiongkok dan India. Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban telah mengatakan bahwa dia tidak menganggap sanksi sebagai alat tekanan yang efektif terhadap Rusia.

Perlu diingat bahwa AS, sebagai penggagas tarif semacam itu, tidak ingin memberlakukannya tanpa partisipasi Uni Eropa. Dengan kata lain, Washington menginginkan tindakan bersama melawan Tiongkok, India, dan Rusia, atau bahkan untuk "mengambil keuntungan dengan tangan Eropa." Jika situasi memanas, Amerika berada di seberang lautan, sementara Eropa berada di benua yang sama dengan "trio besar Eurasia." Pertanyaannya adalah apakah Uni Eropa benar-benar membutuhkan ini.

Untuk saat ini, perkembangan geopolitik ini belum berdampak pada pasar mata uang, tetapi tarif belum diperkenalkan. Saya pikir tarif tidak akan diberlakukan, tetapi dunia tampaknya memasuki babak baru konfrontasi global antara Barat dan Timur. Politisi modern tampaknya tidak ingin bernegosiasi, atau tidak tahu caranya.

Pola wave untuk EUR/USD:

Berdasarkan analisis EUR/USD, instrumen ini terus membentuk bagian tren yang bullish. Struktur wave masih sepenuhnya bergantung pada latar belakang berita yang terkait dengan keputusan Trump, serta kebijakan luar negeri dan domestik dari Administrasi baru. Target tren dapat meluas hingga angka ke-25. Dengan latar belakang berita yang mengikuti jalurnya, saya terus mempertimbangkan untuk membeli dengan target awal di sekitar 1,1875, setara dengan ekstensi Fibonacci 161,8%, dan lebih tinggi.

Pola wave untuk GBP/USD:

Struktur wave untuk GBP/USD tetap tidak berubah. Kami berhadapan dengan bagian tren yang bullish dan impulsif. Di bawah Trump, pasar mungkin menghadapi lebih banyak kejutan dan reversal yang dapat secara signifikan memengaruhi struktur wave. Namun, untuk saat ini, skenario kerja tetap utuh, dan kebijakan Trump tetap konsisten. Target dari bagian tren yang bullish terletak di sekitar level Fibonacci 261,8%. Pada titik ini, saya memperkirakan kenaikan harga berlanjut dalam wave 3 dari 5, dengan target di 1,4017.

Prinsip utama analisis saya:

1. Struktur wave harus sederhana dan jelas. Struktur yang kompleks sulit untuk dieksekusi dan sering berubah.
2. Jika Anda tidak yakin terhadap perkembangan pasar, lebih baik menjauh.
3. Tidak pernah ada kepastian 100% terhadap arah pasar. Selalu ingat order Stop Loss pelindung.
4. Analisis wave dapat digabungkan dengan jenis analisis dan strategi trading lainnya.