Inflasi di zona euro tidak hanya melambat; angkanya jauh lebih signifikan dibandingkan prakiraan paling optimis sekalipun, yaitu turun dari 5,2% menjadi 4,3%, sementara proyeksinya berada di angka 4,7%. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Sentral Eropa kemungkinan telah mencapai akhir dari siklus pengetatan. Tampaknya, penurunan suku bunga pertama dapat terjadi pada awal kuartal pertama tahun 2024. Akibatnya, euro langsung melemah. Meski penurunannya tidak berlebihan, tetapi masih cukup terasa.
Kemungkinan besar, pergerakan turun akan berlanjut karena tekanan pasar tenaga kerja. Tingkat pengangguran zona euro diperkirakan meningkat dari 6,4% menjadi 6,5%. Secara bertahap, mata uang tunggal akan kembali ke titik terendah yang dicapai pada Kamis lalu.
Pasangan EUR/USD telah memasuki fase korektif setelah mencapai level support 1.0500. Alhasil, nilai tukar euro menguat sekitar 1%, yakni sekitar 100 pip. Namun, euro melemah karena bull akhirnya kehilangan tenaga, dan volume posisi short meningkat di sekitar level 1.0600.
Di chart empat jam, RSI turun ke bawah garis tengah 50, sehingga mencerminkan sentimen bearish di kalangan trader.
Sementara itu, koreksi baru-baru ini menyebabkan MA Alligator terjalin dalam chart 4 jam, yang menandakan perlambatan tren menurun.
Bertahannya harga di bawah level 1.0550 dapat menyebabkan breakout level support 1.0500. Hal ini mungkin akan memperpanjang tren menurun. Namun, jika harga naik ke atas angka 1.0600, hal ini dapat menghidupkan kembali fase korektif yang sedang berlangsung, yang menyebabkan peningkatan volume posisi long pada euro.
Dalam analisis indikator yang kompleks, gerakan turun kemungkinan besar terbentuk dalam jangka pendek, sementara terdapat sinyal sisa pergerakan korektif dalam periode intraday.
TAUTAN CEPAT