Pembaruan dan Prakiraan Pasar

Ulasan analitikal Forexmart memberikan informasi teknikal terbaru mengenai bursa finansial. Laporan ini berkisar mulai dari trend saham, hingga perkiraan finansial, hingga laporan ekonomi global, dan berita-berita politik yang mempengaruhi bursa.

Disclaimer:  ForexMart tidak menawarkan saran investasi dan analisis yang diberikan tidak boleh ditafsirkan sebagai janji hasil di masa depan.

GBP/USD akan menghadapi gelombang sell-off lainnya
04:41 2022-05-19 UTC--4
Analisis Nilai Tukar

Dalam bursa valuta asing hari ini, penjualan pound Inggris tampak seperti pilihan yang paling disenangi. Sterling sangat lemah dan prospeknya bahkan lebih suram.

Dalam sesi kemarin, mata uang Inggris merosot tajam terhadap dolar AS sebesar 1,1%. Ini adalah penurunan paling tajam pasangan GBP/USD dalam 2 pekan.

analytics6285e413525e3.jpg

Tekanan penurunan sterling datang dari data yang mengejutkan mengenai inflasi di Inggris. Pada bulan April, harga-harga mencapai level tertinggi mereka dalam 40 tahun, dengan inflasi berjalan di 9%. Ini beberapa kali lebih tinggi dari target Bank of England sebesar 2%.

Sama seperti negara-negara lainnya, lonjakan dalam inflasi Inggris dipicu oleh konflik militer antara Rusia dan Ukraina, serta lockdown anti-covid yang ketat di China yang menyebabkan gangguan dalam banyak rantai pasokan global.

Menurut para ekonom, tekanan inflasi akan tetap tinggi di negara itu hingga akhir tahun ini, meskipun bank sentral Inggris menjadi regulator utama pertama yang menaikkan suku bunga.

Sebagai referensi, Bank of England menaikkan suku bunga pada Desember tahun lalu, sementara bank sentral Amerika mulai memperketat kebijakan moneter baru pada tahun ini.

Namun, kini strategi BOE tidak lagi tampak agresif dibandingkan dengan aksi yang diambil oleh bank-bank sentral lainnya.

Pasar mengharapkan Federal Reserve AS melakukan kenaikan suku bunga hampir 2 persentase poin pada akhir tahun ini. Sebagai perbandingan, regulator Inggris kemungkinan akan menaikkan suku bunga hanya 120 basis poin kali ini.

Ekspektasi langkah yang lebih agresif dari Bank of England menurun tajam karena risiko resesi meningkat.

Para ekonom yang dipoling Reuters mengestimasi kemungkinan resesi dalam ekonomi Inggris sebesar 35% dalam setahun.

Kekhawatiran mengenai resesi meningkat tajam setelah perilisan data inflasi kemarin.

Ekonomi terbesar kelima di dunia itu saat ini menghadapi banyak rintangan. Salah satunya adalah potensi perang dagang dengan Uni Eropa. UE telah berulang kali mengancam Inggris untuk menghentikan kesepakatan perdagangan jika Inggris memutuskan untuk membuat perubahan sepihak terhadap protokol Irlandia Utara.

Pekan ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan niatannya untuk mempertimbangkan rancangan undang-undang yang akan membatalkan beberapa bagian perjanjian yang melukai ekonomi Inggris.

UE belum bereaksi terhadap pernyataan ini. Tapi tampaknya para pengambil kebijakan Eropa serius mempertimbangkan kemungkinan perang dagang terhadap Inggris.

Para pakar percaya bahwa eskalasi konflik memberikan ancaman yang lebih serius pada ekonomi Inggris dibandingkan dengan perjanjian Irlandia Utara itu sendiri.

Jika perang dagang diluncurkan, defisit akun lancar akan terus melebar. Dalam skenario ini, pound sterling memiliki masa depan yang suram.

Tahun ini, pound telah terdepresiasi terhadap dolar AS hingga 8%. Analis di HSBC memperkirakan GBP/USD akan berada di 1,20 pada akhir tahun ini. Ini lebih rendah dari estimasi bank sebelumnya di 1,30.

Sterling diperdagangkan di 1,24 kemarin, tepat di bawah level terendahnya sejak Mei 2020, yang diuji kembali pekan lalu.

Sekarang hedge funds telah benar-benar beralih untuk menjual pound dan sejumlah short position mencapai yang terbesar dalam 2,5 tahun. mereka bertaruh pada penurunan lebih lanjutnya meskipun setengah tahun lalu mereka lebih memilih pound dibandingkan dengan dolar AS.

Saat ini, pound adalah opsi investasi yang paling tidak menarik di antara kompetitornya, yaitu mata uang utama lainnya. Ini dikarenakan oleh fakta bahwa pound memiliki imbal hasil berdasarkan inflasi yang paling rendah di antara lawan-lawannya.

masukan

ForexMart is authorized and regulated in various jurisdictions.

(Reg No.23071, IBC 2015) with a registered office at Shamrock Lodge, Murray Road, Kingstown, Saint Vincent and the Grenadines

Restricted Regions: the United States of America, North Korea, Sudan, Syria and some other regions.


© 2015-2024 Tradomart SV Ltd.
Top Top
Peringatan Resiko:
Foreign exchange bersifat sangat spekulatif dan kompleks, dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Trading forex dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian besar. Karena itu, tidak disarankan menginvestasikan uang yang anda tidak mampu kehilangannya. Sebelum menggunakan layanan yang ditawarkan oleh ForexMart, harap akui risiko yang terkait dengan trading forex. Minta saran finansial independen jika perlu. Harap perhatikan bahwa baik kinerja masa lalu atau perkiraan tidak merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk hasil di masa mendatang.
Foreign exchange bersifat sangat spekulatif dan kompleks, dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Trading forex dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian besar. Karena itu, tidak disarankan menginvestasikan uang yang anda tidak mampu kehilangannya. Sebelum menggunakan layanan yang ditawarkan oleh ForexMart, harap akui risiko yang terkait dengan trading forex. Minta saran finansial independen jika perlu. Harap perhatikan bahwa baik kinerja masa lalu atau perkiraan tidak merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk hasil di masa mendatang.