Pertemuan Fed berakhir sesuai dengan perkiraan dan membawa hasil yang mengesankan. Setelah hasilnya, Fed menerbitkan ringkasan bahwa ia mempertahankan semua parameter kebijakan moneter tidak berubah. Tidak ada petunjuk bahwa regulator mungkin mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga pada bulan Maret. Hanya ada satu pernyataan: "Komite (FOMC) akan siap untuk menyesuaikan posisi kebijakan moneter jika ada risiko yang dapat mengganggu pencapaian tujuan Komite."

Pasar pada awalnya bereaksi terhadap resolusi bank dengan melemahnya Dolar AS, penurunan imbal hasil Treasury, dan kenaikan indeks saham AS.

Namun kemudian, konferensi pers Powell dimulai dengan tenang. Dia berbicara tentang pasar tenaga kerja yang kuat dan tentang masalah ekonomi. Pada awalnya, dia menjawab samar-samar pertanyaan wartawan tentang apakah bank akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret, menyatakan bahwa regulator belum memutuskan masalah ini. Pasar bereaksi terhadap pernyataan ini dengan perkiraan penurunan imbal hasil Treasury, sedikit melemahnya Dolar AS, dan kenaikan indeks saham.

Namun, tampaknya Powell tertekan dari pertanyaan tentang prospek kenaikan suku bunga di bulan Maret, jadi dia melaporkan bahwa Fed sedang mempertimbangkan kemungkinan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret. Meskipun kemudian dia mungkin mencoba untuk melemahkan retorikanya dengan ungkapan bahwa Komite Pasar Terbuka (FOMC) hanya "memikirkannya", semuanya sudah terjadi. Dolar AS mulai naik tajam, imbal hasil treasury melonjak karena gelombang penjualan obligasi pemerintah, dan indeks saham bergerak ke zona negatif.

Berdasarkan hasil pertemuan, kita dapat mengatakan bahwa Bank Sentral telah mengumumkan kenaikan suku bunga pertama tahun ini, yang mungkin terjadi pada bulan Maret.

Apa yang akan terjadi selanjutnya dan apa yang diharapkan di pasar?

Kami percaya bahwa pasar sekarang akan fokus pada satu pertanyaan penting: seberapa cepat Fed akan menaikkan suku bunga? Seperti biasa, ada dua pilihan. Pertama, tingkat pertumbuhan akan sangat lambat, yaitu 0,25% setiap tiga bulan. Jika ini masalahnya, maka guncangan di pasar akan segera digantikan oleh penurunan indeks saham secara bertahap. Dolar AS juga akan stabil setelah menerima support, tetapi ketergantungannya pada dinamika imbal hasil Treasury masih akan kuat. Sementara itu, gelembung keuangan di pasar saham AS akan mengecil secara bertahap, dan kemandekan inflasi dan kemungkinan awal penurunannya akan membawa efek menguntungkan pada mood pelaku pasar.

Namun, ada pilihan lain. Kenaikan suku bunga sebesar 0,25% tidak akan memberikan tekanan signifikan terhadap inflasi yang kemungkinan akan terus meningkat. Jika demikian, Fed akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih agresif, yang akan menyebabkan percepatan penurunan indeks saham, peningkatan dalam Dolar AS, dan kenaikan imbal hasil Treasury. Namun, ini adalah prospek yang lebih jauh. Untuk saat ini, setelah hasil pertemuan Bank Sentral, kami memperkirakan penurunan berkelanjutan pada indeks saham global dan penurunan permintaan aset komoditas, yang, seperti emas, diperdagangkan dalam Dolar, dan akan terus menerima support.

Prakiraan hari ini:

Pasangan EUR/USD turun ke garis support 1,1215. Jika tidak bertahan, pasangan dapat turun lebih lanjut ke 1,1185, atau mungkin mengoreksi naik ke level 1,1235 dan hanya terus menurun ke level target.

Pasangan USD/JPY juga menembus level resistance 114,80. Mungkin mengoreksi ke level 114,30, dan kemudian melanjutkan pertumbuhan, atau langsung melonjak ke level 115,45.