Pada hari Rabu, harga emas melonjak mendekati level tertinggi dalam sebulan karena mata uang AS dan imbal hasil obligasi AS turun setelah laporan inflasi untuk bulan September.
Setelah naik 0,2% pada hari Selasa, emas menunjukkan dinamika positif yang lebih signifikan kemarin. Sepanjang perdagangan, aset ini naik 2% atau $35,40. Harga finalnya adalah $1.794,70, nilai maksimum sejak 15 September.
Sementara itu, perak juga mencapai level tertinggi bulanan pada hari Rabu. Logam ini mengakhiri sesi pada New York COMEX Exchange di $23,17. Dengan demikian, kuotasi naik 66 sen, atau 2,9%.
Para analis mencatat bahwa kenaikan pesat logam mulia dipicu oleh penurunan dolar AS dan imbal hasil obligasi 10 tahun AS. Kemarin, indeks dolar, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap lawan-lawan utamanya, merosot 0,5% ke 94,068.
Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS juga turun. Indikator itu turun ke 1,548%, sementara sehari sebelumnya berada di level 1,579%, yaitu level tertinggi 4 bulan.
Faktor penurunan utama untuk dolar dan profitabilitas adalah laporan mengenai harga konsumen di AS untuk bulan September. Para investor terus mencerna data yang menunjukkan adanya kenaikan dalam tekanan inflasi. Bulan lalu, indikator naik 0,4%, sementara para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan sebesar 0,3%.
Dalam skala tahunan, indeks harga konsumen juga naik pada bulan September. Dinamikanya mencapai ke 5,4%, sedangkan sebulan sebelumnya indeks tumbuh 5,3%.
Statistik terbaru mengenai inflasi AS melemahkan posisi dolar dan mengembalikan daya tarik investasi ke emas sebagai instrumen protektif.
Analis Chintan Karnani percaya bahwa harga aset melonjak terutama karena ekspektasi bahwa harga konsumen akan terus bergerak lebih tinggi pada kuartal keempat.
Tapi di tengah kenaikan inflasi, kekhawatiran mengenai pengetatan kebijakan Fed yang akan datang semakin meningkat, dan ini menjadi faktor penghambat untuk kuotasi emas.
Perilisan notulen kemarin dari rapat Federal Reserve kemarin mengindikasikan bahwa Bank Sentral dapat mulai mengurangi kebijakan stimulusnya paling cepat pertengahan November.
Karena ini, indeks dolar dan imbal hasil obligasi 10 tahun AS stabil pada Kamis pagi setelah turun sehari sebelumnya, dan harga logam mulia bergerak turun dan tergelincir dari level-level puncak bulanan.
Dalam situasi ini, harga emas turun 0,3% atau ke $1.789,40.
Harga perak juga turun. Aset ini turun 0,5% dan diperdagangkan di $22,95.
Para pakar komoditas menekankan bahwa sementara sentimen "hawkish" the Fed meningkat, akan terjadi tren penurunan dalam harga logam.
"Saya berharap dolar dan imbal hasil akan melanjutkan pertumbuhan mereka segera dan rally emas akan pudar secepat permulaannya," analis Jeffrey Halley mengomentari situasi.
Sekarang, moving average untuk 100 dan 200 hari terletak di antara $1.795 dan $1.800. Zona ini dapat menjadi rintangan serius untuk pertumbuhan aset selanjutnya.
TAUTAN CEPAT