Kemarin, logam kuning menerima dorongan optimisme yang telah lama ditunggu-tunggu. Penurunan tingkat inflasi AS telah meningkatkan harapan bahwa The Fed dapat kembali menunda pemotongan pembelian obligasi.

Pada hari Selasa, perhatian investor terfokus pada faktor fundamental utama, khususnya, data inflasi AS karena dapat memengaruhi rencana Fed jelang pertemuan 2 hari pada minggu depan.

Menurut sebuah laporan oleh Departemen Tenaga Kerja AS, indeks harga konsumen meningkat sebesar 0,3% pada bulan Agustus dibandingkan dengan 0,5% pada bulan Juli. Ini adalah laju paling lambat dalam 7 bulan.

Para ekonom memperkirakan indeks akan naik sebesar 0,4%. Tingkat inflasi yang lebih lambat daripada prakiraan meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS akan dipaksa mengurangi program pembelian obligasinya.

Prospek tersebut memicu penurunan imbal hasil Treasury 10-tahun. Indikator menukik ke level terendah sejak 24 Agustus dan sebesar 1,280%.

Karena jatuhnya imbal hasil obligasi, dolar AS juga mengambil rute ke bawah. Indeksnya turun 0,1% menjadi 92,51, yang membuka jalan bagi logam mulia.

Kemarin, emas bertambah 0,7% atau $12,70. Di New York Stock Exchange COMEX, aset tersebut menutup sesi di atas level kunci $1.800 per troy ounce. Level $1,807.10 adalah titik final yang merupakan level tertinggi sejak 3 September.

Logam mulia mampu naik setelah sebelumnya jatuh ke level $1.780,60. Dukungan utama untuk emas datang dari data inflasi AS yang membayangi kebijakan Fed selanjutnya. Faktor bullish lain untuk emas adalah risiko terus-menerus virus corona yang menyebabkan pemulihan ekonomi tidak merata.

Laporan utama berikutnya, yang dapat memengaruhi harga emas, akan diterbitkan pada hari Kamis. Pasar mengharapkan data penjualan ritel di AS untuk bulan Agustus.

Sementara itu, logam kuning perlu mempertahankan posisinya saat ini. Pagi ini, aset ini berjuang mati-matian untuk tetap di atas level psikologis penting $1.800. Dolar AS, yang pulih dari penurunan pada hari Selasa, memberikan tekanan tambahan pada harga.

Situasi serupa diamati di pasar perak. Pada hari Rabu, logam ini juga mencoba untuk tetap bertahan, sementara pada hari Selasa menunjukkan kenaikan yang meyakinkan. Harga perak naik 0,4% menjadi $23,89.

Pada saat yang sama, logam populer lainnya menutup hari dengan penurunan. Harga tembaga turun 1,1% menjadi $4,32, platinum turun 2% menjadi $938,70, dan paladium turun paling banyak, terjun 5% menjadi $1.975,60.

Dalam istilah moneter, penurunan paladium kemarin sebesar lebih dari $100. Logam ini ditutup pada level terendah sejak Juli tahun lalu. Paladium telah terdepresiasi selama enam sesi berturut-turut. Dibandingkan dengan titik tertinggi Mei, nilainya sejauh ini telah turun sebesar 34%.

Kekurangan global semikonduktor di sektor otomotif terus memengaruhi dinamika paladium. Kurangnya bahan memperlambat laju produksi. Dengan demikian, permintaan logam yang digunakan dalam industri otomotif juga menurun, yang memengaruhi nilainya saat ini.